Awal Perang Dunia 2




Latar Belakang Perang Dunia 2

Jadi, semua berawal dari tahun 1919. Ketika itu, Eropa baru saja selesai dengan Perang Dunia 1 dengan menandatangani Perjanjian Versailles. Salah satu poin utama dari perjanjian ini adalah Jerman harus membayar ganti rugi perang. Nah, hal ini yang kemudian membuat ekonomi negara Jerman berantakan dan kepercayaan masyarakat pada pemerintah 
menurun.

Salah satu faktor yang menyebabkan rangkaian peperangan tersebut adalah adanya pemikiran mengenai fasisme. Saat itu, tiga negara yang berideologi fasisme beraliansi dengan nama Poros Roma-Berlin-Tokyo (Italia, Jerman, dan Jepang).

Kendati memiliki perbedaan pedoman mengenai ideologi tersebut, tetapi semuanya mengarah kepada tindakan merendahkan bangsa lain. Hal inilah yang menyebabkan ketiganya berusaha untuk menduduki wilayah dari negara-negara lain.

Faktor kedua yang menyebabkan meletusnya Perang Dunia II adalah kebijakan Appeasement (politik asalkan kamu senang–red) dari Imperium Britania dan Prancis. Kebijakan ini mengibaratkan mereka mengalah terhadap tindakan-tindakan Jerman. Namun, upaya tersebut ternyata tidak cukup memberikan rasa puas kepada pihak Jerman.

Perang Dunia II dimulai ketika Jerman dengan prinsip fasisnya menginvasi Polandia tanggal 1 September 1939. Imperium Britania dan Prancis dengan terpaksa menyatakan perang dan menanggalkan prinsip mengalahnya tersebut.

Faktor Faktor Perang Dunia Ke 2

1. Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa (LBB):
LBB, yang bertujuan untuk menjaga perdamaian dunia, gagal mencegah serangan Italia ke Etiopia dan Jepang ke Manchuria. Hal ini menunjukkan bahwa LBB tidak dapat mengendalikan tindakan negara-negara besar dan kehilangan kredibilitasnya. 

2. Persaingan Senjata:
Negara-negara maju, terutama Jerman, Italia, dan Jepang, berlomba-lomba memperkuat militer dan persenjataan mereka. Ini menciptakan suasana ketegangan dan curiga di antara negara-negara. 

3. Pertentangan Ideologi:
Perbedaan ideologi antara demokrasi, fasisme, dan komunisme juga menjadi faktor yang memicu konflik. Jerman, Italia, dan Jepang, yang menganut ideologi fasisme dan nasionalisme, bersikap agresif terhadap negara-negara yang menganut ideologi lain. 

4. Politik Aliansi:
Negara-negara membentuk aliansi politik, seperti Blok Poros (Jerman, Italia, Jepang) dan Blok Sekutu (Inggris, Perancis, Uni Soviet, Amerika Serikat), untuk mendukung kepentingan mereka. Aliansi ini memperluas cakupan konflik dan meningkatkan risiko perang. 

5. Ekspansi Territorial:
Jerman, Italia, dan Jepang, yang menginginkan lebih banyak ruang hidup (Lebensraum) atau wilayah kekuasaan, melakukan ekspansi territorial ke negara lain. Ini memicu konflik dengan negara-negara yang wilayahnya diserbu. 

6. Rasa Balas Dendam Jerman:
Perjanjian Versailles yang memberlakukan sanksi berat terhadap Jerman setelah Perang Dunia I menimbulkan rasa sakit dan kebencian di kalangan masyarakat Jerman. Hal ini mendorong Adolf Hitler untuk membalas dendam dan mengubah perjanjian tersebut. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH INFORMATIKA